Menuju Legalisasi Ganja “Mungkinkah Tercapai?....
selamat malam sahabat ……….

dimanapun anda berada salah hangat dari kami
malam ini adalah diskusi pertama kita dengan tema ” MENUJU LEGALISASI GANJA ‘MUNGKINKAH? ” , kami sengaja mengangkat isue yg kontroversi karena isue ini banyak menyimpan pemahaman kontroversi dari beberapa pihak yg pro atau kontra yg perlu kita ketahui dan kita gali . kita disini akan lebih banyak buka tentang fakta ganja
secara medis, ganja secara industri,dan ganja di lihat dari sisi hukum dan norma/ agama
sehingga kontroversi masyarakat tentang ganja bisa kita bagikan.(posisi admin netral.)
sekapur sirih
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok mariyuana.
Kontroversi
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang jenis lain yang menggunakan bahan-bahan sintetik atau semi sintetik dan merusak sel-sel otak,
Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya salah satu nya dng pernyataan mereka biji tanaman ganja bisa dijadikan obat jantung dan kanker?. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker),Para ahli kedokteran tidak menemukan satupun efek dari ganja yang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kendali dan ambisi. Dalam sebuah studi laboratorium, subyek yang diberi ganja dalam dosis tinggi selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu tidak menunjukkan penurunan motivasi atau produktivitas kerja, banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreativitas dalam berpikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi).
Bahkan baru-baru ini Menteri BUMN kita dahlan iksan terkagum-kagum atas khasiat ganja.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreativitas), juga dipengaruhi oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreativitas
Segolongan tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan metamfetamin).
Ganja, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan.
sebagian ekonom mengungkapkan

Legalisasi ganja merupakan awal dari sebuah kemerdekaan secara ekonomi, Politis sosial karena jangka panjang mampu untuk menjadi faktor pengentasan kemiskinan dan kerusakan alam di indonesia
dimata penegak hukum
kita bisa merujuk kpd UU. No. 35/2009 tentang Narkotika. UU ini memasukkan ganja ke dalam golongan narkotika, bahkan narkotika golongan 1. Siapa pun terkait ganja, bisa berurusan dengan penjara
dimata para pemuka agama/ulama
candu yang diolah dari daun rami atau daun ganja hukumnya haram sebagaimana minuman keras. Pemakainya berhak mendapatkan hukuman sebagaimana peminum khomer, dan dia lebih busuk daripada minuman keras
tapi sebagian ulama/ cendikiawan muslim di tanah air kita ada yg memberikan pandangan berbeda dikutif dari ikatan cendekiawan muslim indonesia (icmi) aceh :Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Syamsuar Basyariah berpendapat ganja yang digolongkan jenis narkotika itu tidak haram bila digunakan untuk penyedap makanan dan pemakaian tidak berlebihan. “Sampai sekarang tidak ada satupun pernyataan di dalam agama Islam (Al Quran-Hadist) yang menyebutkan ganja itu haram,” kata Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh Barat itu di Meulaboh, malam ini.
Syamsuar menyatakan, hanya saja jika digunakan berlebihan akan menyebabkan mabuk, namun ganja itu tetap saja halal, akan tetapi prilaku si pemakai yang membuat barang itu haram, karena memudharatkan.
kami akan membuka selebar2 lebarnya dan seluasnya opini dan persepsi dari sahabat FLC semua
bagaiman ganja dimata sahabatt ?
Merokok ganja telah diketahui memiliki banyak dampak negatif. Salah satunya, berisiko meningkatkan stroke.
Banyak pula yang meyakini, kandungan zat narkotika dalam ganja bisa membuat para pemakainya mengalami euforia. Namun, di balik efek negatifnya, merokok ganja juga bisa memberi dampak positif.
Seperti diberitakan Daily Mail, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Medicine mengungkapkan bahwa mereka yang rutin merokok ganja, memiliki kadar insulin lebih rendah. Ini artinya, merokok ganja bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Dengan kata lain, mampu membantu menurunkan risiko diabetes.
Dalam studi tersebut, para peneliti telah menganalisis 4.657 responden. Mereka diminta menjawab kuesioner yang berisi tentang penggunaan narkoba. Dari jumlah tersebut, ada 579 responden adalah pengguna ganja, 1.975 mantan pengguna ganja, dan 2.103 lainnya tidak pernah menyentuh ganja sedikit pun.
Dari hasil penelitian tersebut, pengguna ganja memiliki hormon insulin lebih rendah. Hormon yang membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh tersebut mengalami penurunan sebesar 16 persen dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok ganja sama sekali.
Artinya, penelitian ini dapat membuka jalan bagi pengembangan pengobatan menggunakan senyawa tanaman aktif, seperti tetrahydrocannabinol atau THC
Tak hanya itu, mereka yang rutin merokok ganja juga cenderung memiliki lingkar pinggang lebih kecil. Dibandingkan pada mereka yang memiliki lingkar pinggang besar dan dapat mengembangkan risiko penyakit diabetes.
Dalam dunia kesehatan, ganja digunakan oleh pasien yang menderita kanker, multiple sclerosis, dan kondisi lainnya. Penelitian terbaru juga menyebutkan soal peraturan tentang penggunaan ganja di 18 negara bagian AS yang telah mendapatkan izin pemakaiannya.

Efek dari merokok mariyuana (ganja) dideskripsikan sebagai berikut: “euforia, berkurangnya rasa lelah, dan pelepasan ketegangan… juga dapat meningkatkan nafsu makan, mendistorsi perspektif waktu, meningkatkan kepercayaan diri, dan, seperti alkohol, dapat melemaskan beberapa hambatan.” (Fort, 1965) Meningkatnya kesadaran terhadap warna dan kecantikan estetis, produksi dari asosiasi mental yang baru dan kaya juga merupakan efek yang sering dilaporkan. Beberapa pengguna menyebutkan bahwa pengalaman mengkonsumsi mariyuana (ganja) adalah “psikedelik”: dapat menimbulkan peningkatan kesadaran, atau dalam perubahan kesadaran-meluas dalam perspektif, ide mengenai diri sendiri, kehidupan, dll. Marijuana (ganja) bagaimanapun tidak seperti LSD – sebuah psikedelik yang kuat. Dimana LSD secara drastis merubah pikiran dan perspektif, seringkali “memaksa” pemakainya untuk merasakan kesadaran yang meningkat., marijuana memberikan “sugesti” atau menunjukkan jalan kepada kesadarn yang lebih dalam secara moderat. Pemakainya bebas untuk mengikuti potensi ini atau tidak ketika mereka muncul. (Mayor’s Committee on Marihuana, New York City, 1944; Fort, 1965a, 1965b ; Panama Canal Zone Governor’s Committee, 1933; Goldstein, 1966; Becker, 1963; De Ropp, 1957; Indian Hemp-Drug Commission, 1894)
pak BNN udah legalin aja ganjanya tuhhh liat ganja bisa menurunkan diabetes,diindonesia ini banyak loh yang penyakitnya diabetes,pasti lebih cepat turunnya diabetes yaa pake ganja dengan cara dibikin seperti rokok .
BalasHapus#LEGALKAN